Waspadai anak jika mulai suka bohong |
Diakui atau
tidak, anak-anak kita banyak yang cenderung berbohong. Perilaku berbohong
biasanya dilakukan anak untuk menyembunyikan kesalahan, kelemahan, atau agar
tidak dimarahi. Orang tua perlu mewaspadai sikap anak semacam ini. Karena jika
tidak, anak akan terbiasa berbohong untuk menutupi perilaku negatifnya di
hadapan orang tua, dan jika itu berlangsung dalam waktu yang lama, anak akan
betul-betul mahir menjadi pembohong.
Ciri-ciri anak
berbohong bisa diketahui dengan memperhatikan perubahan gerakan tubuhnya,
tatapan matanya, ekspresi wajahnya, intonasi suaranya, dan pernafasannya.
Para orang tua
perlu memahami cara mengidentifikasi cirri-ciri anak yang memulai berbohong
ini, agar segera bisa menangani anak dan dikembalikan kepada fitrah positifnya.
Mari kita simak ciri-ciri
anak yang berbohong berikut.
1. Perhatikan gerakan
tubuhnya
- Secara umum anak yang
sedang berkata bohong tubuhnya akan digeser sehingga tidak berani berhadapan
langsung dengan kita. Biasanya sambil berbicara anak tersebut akan
memalingkan/memiringkan sedikit tubuhnya , sedikit menjauh dari kita, terlihat
tidak percaya diri, tidak rileks, terlihat cemas.
- Cara berdirinya tidak tegap
dan salah tingkah, jika anak tersebut sedang duduk, duduknya terlihat gelisah dan
banyak bergerak.
- - Jari tangannya terlihat
bergetar, dan kadang menyembunyikan kegugupannya dengan menyilangkan tangannya
di antara dada dan perutnya.
- Menggerak-gerakkan dan
memainkan tangan atau kakinya tanpa disengaja. Jika anak tersebut melakukan
dengan sengaja juga akan terlihat kaku dan terlihat tidak alami.
- Menggerak-gerakkan dan
memainkan jari tangannya, memainkan pulpen, sambil menulis, dan sebagainya.
- Menggaruk-garuk hidung,
kuping, leher, dagu, rambut, atau kepala. Dan sering mengarahkan jari tangannya
ke arah wajah, mengusap wajah. Dalam kondisi tertentu kadang menutup mulutnya
dengan jari tangannya.
2. Perhatikan tatapan
matanya
- Anak yang sedang berbohong
cenderung takut dan tidak berani bertatapan mata secara langsung saat sedang
bicara.
- Saat berbicara seringkali
melempar pandangannya ke arah lain atau menunduk (menatap ke bawah).
- Matanya berkedip lebih
sering dibandingkan dalam keadaan normal. Ini terjadi karena anak tersebut
sedang memikirkan dan merangkai kata-kata dalam otaknya.
- Saat sedang berbicara bola
matanya sering melihat ke arah kanan atas. Itu artinya dia sedang mengakses
otak kreatif, sedang mencari alasan dan merekayasa jawaban.
- Jika bola mata mengarah ke
kiri atas, itu berarti anak tersebut sedang mengakses kumpulan data dan fakta (memory), sedang mengambil data dan
informasi yang tersimpan dalam otaknya, mengingat-ingat sesuatu yang pernah
dialaminya.
3.Perhatikan Ekspresi
Wajahnya
- Warna kulit raut mukanya
berubah lebih merah atau terlihat pucat. Jika anda jeli, anda akan dapat melihact
perubahan rona wajahnya. Wajahnya terlihat tegang, stress, tidak rileks, dan
tidak tenang.
- Senyumnya terlihat
dipaksakan, terlihat tidak normal. Senyum yang normal akan digerakkan oleh
pikiran, yang biasanya selain mulutnya tertarik ke belakang, juga akan menarik
matanya ke arah samping, sehingga matanya terlihat lebih kecil. Sedangkan senyum
yang dipakasakan/senyum kepalsuan digerakkan oleh pikiran sadar, mulutnya saja
yang tertarik ke belakang, kedua matanya tetap dan normal.
4. Perhatikan Intonasi
Suaranya
- - Ketika sedang berbohong dan
menyembunyikan sesuatu, biasanya suaranya terdengar gagap, sering berdehem,
kata-katanya terputus-putus dan tidak lancer, karena anak sedang berusaha
mengatur kata-kata yang hendak disampaikan.
- Intonasi suaranya terdengar
bergetar, terbata-bata, berat dan perlahan, atau bahkan terlalu cepat.
- Sulit untuk mengeluarkan
kata-kata atau suara dan kata-katanya seperti tercekat di tenggorokan.
- Sering mengalihkan topik pembicaraan
untuk menghindari pertanyaan anda, karena anak tersebut tidak nyaman dengan topik
yang sedang anda bahas, dia terlihat ingin cepat-cepat mengakhiri pembicaraan
dengan anda.
5. Perhatikan
pernafasannya.
- Sering menghela nafas dan kadang kesulitan mengatur nafas.
Otak manusia sesungguhnya diciptakan Allah SWT dengan fitrahnya yang condong pada kebenaran. Sehingga jika otak manusia diajak melakukan kebohongan, maka ada satu titik di bagian otak yang segera beraksi untuk mencegah terjadinya kebohongan itu. Itulah sebabnya anak yang berbohong tidak menunjukkan sikap normal, kecuali jika dia sudah sangat ahli berbohong. Satu titik di otak itulah yang mengakibatkan seolah-olah sang anak berat untuk berfikir, walaupun durasi beberapa detik saja.
Penulis:
Gus Hamim Enha
Direktur Sekolah Berkarakter SMP Al-Biruni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar