Senin, 14 Juli 2014

MADING FAIR - Ajang Kreatifitas Siswa SMP Al-Biruni (Bag.4)

Setelah menyajikan khasiat dan manfaat tanaman alang-alang, berikutnya adalah hasil karya Ayu Fitria, Siswi SMP Al-Biruni Kelas VII yang menyajikan pembahasan tentang Manfaat Tumbuhan Mengkudu.

Manfaat Tumbuhan Mengkudu
Oleh : Ayu Fitria (Kelas VII)
Buah mengkudu mengandung banyak nutrisi yang diperlukan tubuh, diantaranya protein, vitamin, mineral, dan lainnya. Buah mengkudu juga mengandung zat anti oksidan yang bermanfaat bagi tubuh.

Buah mengkudu juga berguna untuk mengobati tekanan darah tinggi, batuk, asma, cacingan, diabetes melitus, meredakan demam. Selain itu juga bermanfaat sebagai antiseptik, membersihkan darah, menguatkan tulang, peluruh kemih. 

Pada pengobatan tradisional mengkudu bermanfaat untuk mengobati amandel, disentri, menghilangkan rasa mual, dan menghilangkan rasa mulas. Daunnya juga bermanfaat untuk mengobati diabetes melitus dan demam.Kulit buah mengkudu berkhasiat mengobati borok, sebagai antiseptik, menyembuhkan luka, dan dapat juga digunakan sebagai tonikum. Sedangkan akar tanaman mengkudu bermanfaat dalam mengobati penyakit disentri, demam, serta sebagai tonikum. 

Secara umum, manfaat buah mengkudu untuk kesehatan, antara lain:
1. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh
Jika anda mengkonsumsi buah mengkudu secara teratur maka secara otomatis akan meningkatkan daya tahan tubuh karena dalam buah mengkudu mengandung zat yang membantu memperbanyak sel T dan ini sangat berguna melawan berbagai jenis penyakit.

2. Menstabilkan tekanan darah.
Mengkonsumsi buah mengkudu secara teratur akan membantu menyembuhkan penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun, tidak boleh sembarangan dan terus-menerus. Jika tekanan darah sudah normal, maka mengkonsumsi buah mengkudu harus dihentikan.

3. Dapat meredakan rasa sakit.
Salah satu kandungan di buah mengkudu adalah zat analgesik yang mampu mengurangi rasa sakit. 

4. Mencegah infeksi jantung
Selain bisa dimanfaatkan buahnya, akar mengkudu juga memiliki khasiat yang setara dengan buahnya. Akar mengkudu memiliki mengandung senyawa antraquinon yang bermanfaat menangkal bakteri. Senyawa antraquinon mampu membunuh bakteri jenis Shigella dan Staphylococcus, yaitu bakteri yang menyebabkan infeksi jantung dan disentri.

Untuk mengkonsumsi mengkudu, anda harus memperhatikan dosis yang diberikan. Untuk usia di atas 16 tahun, anda dapat mengkonsumsi jus mengkudu 2 kali sehari sebanyak 25 ml sekali minum. Sedangkan bagi anda yang di bawah 16 tahun, dosisnya sama, hanya saja ketika sudah melewati waktu pengkonsumsian satu bulan pertama, konsumsi jus ini hanya pada saat sebelum makan pagi.

Berikut ini cara mengkonsumsi mengkudu yang baik dan benar untuk mendapatkan khasiatnya yang maksimal. 
- Ambil 2 atau 3 buah mengkudu yang besar dan setengah matang. Ciri-cirinya berwarna kuning, namun belum berbau.
- Kupas dan buang bijinya, potong-potong kecilm lalu masukkan blender. Anda dapat mencapurnya dengan apel atau anggur untuk mendapatkan rasa yang lebih enak.
- Setelah semua bahan bercampur, tambahkan syrup untuk pemanis, atau bisa dicampurkan madu.
- Terakhir, saring dan minum segera selagi masih dalam keadaan segar.
- Jangan mencampur jus mengkudu dengan teh, kopi atau minuman beralkohol, karena bisa menghilangkan khasiatnya.

Reaksi yang muncul dari mengkonsumsi jus mengkudu ini adalah tubuh terasa lebih segar, tidur lebih nyenyak, siklus pencernaan menjadi lancar, dan lebih semangat bekerja.
 
Semoga Bermanfaat !
Selamat Mencoba !




MADING FAIR - Ajang Kreatifitas Siswa SMP Al-Biruni (Bag.3)

Berikut ini adalah hasil karya kelompok 2 Siswi SMP Al-Biruni yang mengulas tentang Manfaat Tumbuhan Alang-Alang bagi Kesehatan oleh Adinda Islamiyah dan Putri Apriliana. Keduanya adalah Siswi SMP Al-Biruni Kelas VII.

Manfaat Tumbuhan Alang-Alang Bagi Kesehatan
Oleh : Adinda Islamiyah dan Putri Apriliana (Kelas VII)

Alang-alang mengandung sejumlah unsur-unsur kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Unsur-unsur ini banyak terdapat pada bagian akar. Unsur-unsur kimia tersebut, diantaranya adalah: manitol, glukosa, asam sitrat, asam malic, arundoin, coixol, fernerol, silindrin, anemonin, simiarenol, esin, saponin, alkali, polifenol, dan taninin.

Dengan adanya unsur-unsur tersebut, alang-alang memiliki sifat anti piretik yaitu bersifat menurunkan panas, diuretic atau bersifat meluruhkan kemih, hemostatik atau bersifat menghentikan pendarahan, dapat membuat adem serta menghilangkan haus.

Di bawah ini adalah beberapa manfaat alang-alang sebagai tanaman obat, antara lain mengobati:
1. Pembengkakan akibat radang ginjal akut.
2. Pembengkakan karena terbentur.
3. Mengobati infeksi saluran pencernaan.
4. Pendarahan akibat panasnya darah (mimisan, batuk darah, muntah darah, dll)
5. Pendarahan pada wanita.
6. Susah buang air kecil atau kencing terus-menerus.
7. Demam yang disertai haus.
8. Urat saraf melemah.
9. Radang pada paruh-paruh.
10. Keputihan.
11. Gangguan pencernaan.
12. Jantung Koroner.
13. batuk, flu, diare.
14. Asma.
15. Kencing nanah (Gonorhea)

Berikut ini cara mengolah akar alang-alang sebagai obat:
1. Sebagai obat untuk meluruhkan air seni.
Siapkan 10 lembar rimpang alang-alang dan dipotong-potong. Rebus dengan air sebanyak 2 gelas. Tunggu dan biarkan mendidih hingga tersisah 1 gelas. kemudian angkat dan saring ampasnya. minumlah secara rutin 2 kali sehari.

2. Sebagai obat kencing darah.
Siapkan akar segar sebanyak 100 gram. Cuci dan bersihkan sampai benar-benar bersih. Rebuslah dengan 2 gelas air bersih. Tunggu mendidih hingga tersisah setengahnya. Kemudian angkat dan dinginkan. saring untuk memisahkan ampasnya. Minumlah rutin 2 kali sehari.

3. Sebagai obat penyakit ginjal akut.
Siapkan akar alang-alang 60-120 gram. potong-potong menjadi ukuran kecil, cuci hingga benar-benar bersih. Rebuslah potongan akar dengan 3 gelas air bersih. Tunggu hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. kemudian angkat dan dinginkan air dan saring. minumlah secara rutin 2 kali sehari.

Selamat Mencoba !
Semoga Bermanfaat !

Minggu, 13 Juli 2014

MADING FAIR - Ajang Kreatifitas Siswa SMP Al-Biruni (Bag.2)

Karya-karya anak-anak siswa SMP Al-Biruni setelah melakukan pencarian masalah, identifikasi masalah, dan pemecahan masalah. Maka, mereka menuangkan gagasan dan ditempel di Majalah Dinding Pesantren Motivasi Indonesia. Berikut ini adalah hasil tulisan yang di muat di Mading.

MANFAAT DAUN SELEDRI
Oleh Balqis Syahbaniah (Kelas VIII) dan Siti Rokayah (Kelas VII)

Tempelan Mading Manfaat Daun Seledri  (Balqis Siti Rokayah)

Daun seledri atau orang juga sering menyebutnya dengan istilah daun sop ini memiliki nama latin Apium Graveolens. Tumbuhan ini biasanya dijadikan salah satu bumbu makanan atau masakan. Seledri sudah dikenal sangat lama dan tidak diketahui secara pasti dari mana tumbuhan ini berasal. Di Indonesia daun seledri dikenal dari bangsa Belanda yang membawanya ke Indonesia. Pada zaman dahulu, daun seledri dimanfaatkan sebagai penyedap Sup. Makanya, di Indonesia banyak orang yang menyebut daun seledri dengan sebutan daun sup.

Selain untuk penyedap masakan, seledri juga ternyata memiliki khasiat lain yang kaya, termasuk untuk kesehatan tubuh. Baik daun, batang, maupun akar seledri menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. 

Berikut ini beberapa keistimewaan tanaman seledri.
- Banyak sayuran yang kehilangan vitaminnya ketika dimasak dengan suhu yang kelewat panas, Namun seledri berbeda. Kandungan vitamin seledri akan bertahan hingga 80% walaupun sudah dimasak.
- Apabila anda merasa gerah karena sinar matahari, anda dapat mendinginkan tubuh dengan juz seledri.
- Seledri dapat mengurangi keinginan untuk mengkonsumsi makanan manis atau makanan yang bisa membuat bobot badan bertambah.
- Seledri dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga ginjal berfungsi dengan baik.
- Akar seledri dapat berguna mengembalikan nafsu makan yang hilang.

Di bawah ini kami berikan beberapa tips singkat memanfaatkan daun seledri.
1. Daun Seledri Bisa Mengobati Mata Kering
Bahan yang diperlukan : 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, dan 1 tangkai daun kemangi.
Cara membuat : Cucui bersih seluruh bahan dan tumbuk hingga halus. Kemudian seduh dengan 1 gelas air panas, lalu saring dan diminum.

2. Daun Seledri Untuk Mengobati Batuk.
Bahan yang diperlukan : daun seledri secukupnya, madu secukupnya, air matang.
Cara membuat : Cuci seledri segar secukupnya, lalu potong-potong. Selanjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya. Gunakan ramuan ini 2 kali sehari, pagi dan sore.

3. Seledri menyuburkan rambut.
Bahan yang diperlukan : Batang seledri 5 batang, air secukupnya.
Cara membuat : Cuci seledri sampai bersih, tambahkan sedikit air, remas-remas dengan tangan, dan peras. Usapkan pada kulit kepala setiap hari secara rutin.

Semoga Bermanfaat !
Selamat Mencoba !

Kamis, 10 Juli 2014

MADING FAIR - Ajang Kreatifitas Siswa SMP AL-BIRUNI (Bag. 1)

Bulan Juni lalu, seusai mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas (UKK), siswa-siswi Sekolah Berkarakter SMP Al-Biruni saya ajak untuk menonton video tentang kisah dua remaja di Banyuasin, Sumatera. Ya, Video ini berkisah tentang Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma yang berhasil meraih dua penghargaan di Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 11-16 Mei 2014. Mereka melakukan penelitian dan pengembangan kulkas tanpa listrik dan tanpa freon.

Silakan baca linknya di sini: http://tekno.kompas.com/read/2014/05/19/1434144/Kulkas.Tanpa.Listrik.dari.Sumatera.Juara.di.AS.

Saya betul-betul bangga dengan prestasi mereka. Keberhasilan mereka kembali menorehkan deretan anak-anak hebat di republik ini. Saya mengajak siswa-siswi saya di Sekolah Berkarakter SMP Al-Biruni menyaksikan video singkat itu dengan seksama. Saya minta mereka mengambil inspirasinya dan nanti harus dijadikan peta aksi dalam aktifitas pembelajaran mereka.

Setelah menyaksikan video itu, saya minta siswa-siswi langsung terjun ke lapangan. Mereka saya minta keluar dari area pesantren, pergi keluar asrama, menuju ke mana saja yang mereka suka dan kehendaki. Tetapi, jika mereka kembali, mereka harus menemukan satu masalah yang dihadapi masyarakat, atau mendapatkan ide untuk memanfaatkan apa saja yang ada di lingkungan sekitar. Jika mereka kembali dengan membawa masalah tertentu, mereka harus berdiskusi untuk memecahkan masalah tersebut. Inilah pembelajaran problem solving yang mudah-mudahan bermanfaat buat mereka nantinya.

Saya membagi anak-anak menjadi 15 kelompok. Bayangkan, setidaknya ada 15 masalah yang harus mereka pecahkan. Karena ini adalah kali pertama mereka keluar pesantren dengan tujuan mencari inspirasi atau ide pemecahan masalah, maka ketika kembali pun macam-macam yang ditemukan.Ada kelompok yang lapor ke saya dengana masalah adanya jalan yang berlubang. 

"Jalan di depan pesantren banyak yang berlubang, kak. Bisa membahayakan pemakai jalan."

Ini tentu saja sebuah masalah. Hanya saja belum ada ide orisinal yang mereka dapatkan untuk pemecahannya. Karena jika mereka mampu mendapatkan problem solvingnya, maka mereka pula yang harus melakukan penyelesaian masalah itu. Bahasa akademiknya, mereka harus membuat penelitian atas masalah dan terjun langsung untuk memecahkan masalah itu. Model penelitian ini di perguruan tinggi disebut Partitipation Action Research (PAR). Gaya bener ya anak SMP membuat penelitian PAR.

"Itu memang masalah. Tapi bagaimana kalian menyelesaikan jalan yang berlubang?"

"Kami nanti yang kerja bakti kak untuk menutup lubang jalan dengan batu-batu." Jawab mereka.

Sebetulnya, mereka berhasil menemukan masalah dan mampu menjawab solusi atas masalah itu. Tapi, saya berorientasi penemuan baru atau pemanfaatan atas apa saja yang ada di lingkungan. Maka, proposal kerja bakti menutup jalan berlubang itu saya tolak. Karena tugas untuk memperbaiki jalan berlubang itu bukan menjadi tanggung jawab anak-anak usia SMP, tapi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. 
 
Kelompok lain ada yang membawa proposal perbaikan dan pelebaran sungai."Karena, di daerah tetangga sana, dekat perumahan Mustika Grande sering terjadi banjir, kak. Itu akibat sungai yang kecil dan banyaknya tumpukan sampah."

Aha... Ini juga masalah sebenarnya. Tapi, lagi-lagi ujung penyelesaiannya akan memberatkan mereka. Baik, kita tes saja bagaimana mereka memikirkan problem solvingnya dan mereka sendiri yang nanti akan melakukan ide solusi itu.

"Bagaimana cara supaya tidak banjir?" tanya saya.

"Sampah-sampah harus segera dibersihkan kak. Terus, sungai harus diperlebar. Dan kalau banir terjadi, harus siap pompa air yang besar." Nah kan. Mereka pasti tidak bisa melakukan ide solusi itu.

"Siapa yang harus membersihkan sampah-sampah itu?" tanya saya.
"Warga perumahan kak."
"Siapa yang bisa mengajak warga membersihkan sampah-sampah?"
"Waduh, siapa ya...?"

Nah kan,. Mereka bingung.

"Tapi, sungai harus diperlebar kak."
"Siapa yang bisa mempelebar sungai"
"Warga kak. Tapi, siapa yang bisa mengajak warga melebarkan sungai ya?"

Tuh kan. Bingung lagi.

"Ya sudah. Proposal ditolak. Kalian harus kembali ke lapangan." Pinta saya.

Selama dua hari mereka berjibaku di lapangan, belum juga mereka mendapatkan inspirasi. Kasihan juga sih. Maka, hari ketiga saya minta mereka lebih fokus pada pemanfaatan lingkungan. "Perhatikana apa saja yang ada di lingkungan sekitar. Lihat baik-baik. Maka, kalian pasti dapat ide."

Syukurlah, mereka akhirnya mampu mendapatkan ide-ide segar. Beberapa ide merupakan ide lama bagi saya, dalam artian sudah banyak orang yang tahu dan melakukan . Namun baru bagi mereka, ide itu tentu betul-betul baru. Yang menggembirakan adalah, beberapa ide  betul-betul baru, setidaknya bagi saya.

Setelah mereka mendapatkan ide-ide mereka, sesi berikutnya mereka harus mencari dasar-dasar ilmiahnya dari ide mereka. Maka, lab komputer kini menjadi sasaran mereka. browsing istilah, teori, bahkan kandungan tertentu mereka lakukan. Karena komputer masih terbatas, mau tidak mau mereka melacak data bergantian. Untung sekolah ini sudah difasilitasi akses internet yang cukup cepat.

Setelah mereka mendapatkan data, maka masing-masing mereka harus membuat karya tulis dan ditempel di majalah dinding SMP Al-Biruni. 
 
Apa dan bagaimana saja karya mereka. Ikuti ya MADING FAIR - Ajang Kreativitas Siswa SMP Al-Biruni (Bag. 2)

Rabu, 09 Juli 2014

MENDETEKSI KEBOHONGAN ANAK

Waspadai anak jika mulai suka bohong


Diakui atau tidak, anak-anak kita banyak yang cenderung berbohong. Perilaku berbohong biasanya dilakukan anak untuk menyembunyikan kesalahan, kelemahan, atau agar tidak dimarahi. Orang tua perlu mewaspadai sikap anak semacam ini. Karena jika tidak, anak akan terbiasa berbohong untuk menutupi perilaku negatifnya di hadapan orang tua, dan jika itu berlangsung dalam waktu yang lama, anak akan betul-betul mahir menjadi pembohong.

Ciri-ciri anak berbohong bisa diketahui dengan memperhatikan perubahan gerakan tubuhnya, tatapan matanya, ekspresi wajahnya, intonasi suaranya, dan pernafasannya.
Para orang tua perlu memahami cara mengidentifikasi cirri-ciri anak yang memulai berbohong ini, agar segera bisa menangani anak dan dikembalikan kepada fitrah positifnya.

Mari kita simak ciri-ciri anak yang berbohong berikut.

1.    Perhatikan  gerakan tubuhnya
     - Secara umum anak yang sedang berkata bohong tubuhnya akan digeser sehingga tidak berani berhadapan langsung dengan kita. Biasanya sambil berbicara anak tersebut akan memalingkan/memiringkan sedikit tubuhnya , sedikit menjauh dari kita, terlihat tidak percaya diri, tidak rileks, terlihat cemas.
     - Cara berdirinya tidak tegap dan salah tingkah, jika anak tersebut sedang duduk, duduknya terlihat gelisah dan banyak bergerak.
-    - Jari tangannya terlihat bergetar, dan kadang menyembunyikan kegugupannya dengan menyilangkan tangannya di antara dada dan perutnya.
     - Menggerak-gerakkan dan memainkan tangan atau kakinya tanpa disengaja. Jika anak tersebut melakukan dengan sengaja juga akan terlihat kaku dan terlihat tidak alami.
     - Menggerak-gerakkan dan memainkan jari tangannya, memainkan pulpen, sambil menulis, dan sebagainya.
     - Menggaruk-garuk hidung, kuping, leher, dagu, rambut, atau kepala. Dan sering mengarahkan jari tangannya ke arah wajah, mengusap wajah. Dalam kondisi tertentu kadang menutup mulutnya dengan jari tangannya.

     2. Perhatikan tatapan matanya
     - Anak yang sedang berbohong cenderung takut dan tidak berani bertatapan mata secara langsung saat sedang bicara.
     - Saat berbicara seringkali melempar pandangannya ke arah lain atau menunduk (menatap ke bawah).
     - Matanya berkedip lebih sering dibandingkan dalam keadaan normal. Ini terjadi karena anak tersebut sedang memikirkan dan merangkai kata-kata dalam otaknya.
     - Saat sedang berbicara bola matanya sering melihat ke arah kanan atas. Itu artinya dia sedang mengakses otak kreatif, sedang mencari alasan dan merekayasa jawaban.
     - Jika bola mata mengarah ke kiri atas, itu berarti anak tersebut sedang mengakses kumpulan data  dan fakta (memory), sedang mengambil data dan informasi yang tersimpan dalam otaknya, mengingat-ingat sesuatu yang pernah dialaminya.

     3.Perhatikan Ekspresi Wajahnya
- Anak yang berbohong dan sedang menyembunyikan seuatu biasanya memalingkan wajahnya dari lawan bicaranya karena takut ketahuan ‘ekspresi palsu’ wajahnya, dan seringkali menundukkan wajahnya.
     - Warna kulit raut mukanya berubah lebih merah atau terlihat pucat. Jika anda jeli, anda akan dapat melihact perubahan rona wajahnya. Wajahnya terlihat tegang, stress, tidak rileks, dan tidak tenang.
     - Senyumnya terlihat dipaksakan, terlihat tidak normal. Senyum yang normal akan digerakkan oleh pikiran, yang biasanya selain mulutnya tertarik ke belakang, juga akan menarik matanya ke arah samping, sehingga matanya terlihat lebih kecil. Sedangkan senyum yang dipakasakan/senyum kepalsuan digerakkan oleh pikiran sadar, mulutnya saja yang tertarik ke belakang, kedua matanya tetap dan normal.

     4. Perhatikan Intonasi Suaranya
-    - Ketika sedang berbohong dan menyembunyikan sesuatu, biasanya suaranya terdengar gagap, sering berdehem, kata-katanya terputus-putus dan tidak lancer, karena anak sedang berusaha mengatur kata-kata yang hendak disampaikan.
     -  Intonasi suaranya terdengar bergetar, terbata-bata, berat dan perlahan, atau bahkan terlalu cepat.
- Sulit untuk mengeluarkan kata-kata atau suara dan kata-katanya seperti tercekat di tenggorokan.
     - Sering mengalihkan topik pembicaraan untuk menghindari pertanyaan anda, karena anak tersebut tidak nyaman dengan topik yang sedang anda bahas, dia terlihat ingin cepat-cepat mengakhiri pembicaraan dengan anda.
- Tidak menyukai pertanyaan tertutup, yang jawabannya ‘YA’ atau ‘TIDAK’. Jika diberi pertanyaan tertutup, seringkali jawabannya panjang lebar dan berbelit-belit.
Mudah tersinggung dan marah jika anda dianggap masih tidak mempercayainya.
- Sering mengatakan “mama sih nggak percaya saya”, “mama harus percaya”, “jujur, saya tidak bohong”, “saya sudah berusaha mengatakan yang sebenarnya”, dll.
- Itu semua dikatakan untuk meyakinkan orang lain untuk mempercayainya dan menutupi kebohongannya.

     5. Perhatikan pernafasannya.
- Detak jantungnya terlihat di permukaan dadanya, meski anak tersebut berusaha menutupinya.
- Pernafasannya terlihat agak berat, agak ngos-ngosan, terasa sesak, dan kadang membuatnya terbatuk 
- Sering menghela nafas dan kadang kesulitan mengatur nafas.

Otak manusia sesungguhnya diciptakan Allah SWT dengan fitrahnya yang condong pada kebenaran. Sehingga jika otak manusia diajak melakukan kebohongan, maka ada satu titik di bagian otak yang segera beraksi untuk mencegah terjadinya kebohongan itu. Itulah sebabnya anak yang berbohong tidak menunjukkan sikap normal, kecuali jika dia sudah sangat ahli berbohong. Satu titik di otak itulah yang mengakibatkan seolah-olah sang anak berat untuk berfikir, walaupun durasi beberapa detik saja.

Penulis:
Gus Hamim Enha
Direktur Sekolah Berkarakter SMP Al-Biruni

Selasa, 08 Juli 2014

15 POLA PENDIDIKAN YANG SEBAIKNYA DITERAPKAN OLEH ORANG TUA


 

Kemarin kita sudah membahas tentang tipe-tipe orang tua dalam menghadapi anak-anaknya. Semua orang tua pasti berharap menjadi orang tua ideal dan meninggalkan tipe-tipe lainnya. Kendati, harus diakui, kita tanpa sadar masih saja beralih ke tipe-tipe yang menjauhkan kita dari tipe orang tua ideal. 

Kali ini kita mengulas pola pendidikan yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua. Ya, tulisan ini saya posting sambil lalu saja, mumpung-mumpung sedang liburan Pilpres 9 Juli 2014. Lho, musim nyoblos Capres kok masih sempat menulis postingan? Ya, nyoblosnya kan nggak sampai 5 menit.

Berikut ini 15 pendidikan yang sebaiknya diterapkan oleh orang tua kepada anak-anaknya:

1) Berkomunikasilah secara positif.
Orang tua harus mempunyai persepsi bahwa anak itu unik dan mempunyai perbedaan yang istimewa dibandingkan dengan anak lainnya. Orang tua harus memiliki kemampuan untuk membangun bakat yang dimiliki anak dengan cara yang positif. Kalau Ibu ingin anaknya belajar bukan mengatakan " Jangan malas-malas!", Tapi lebih baik mengatakan " Ayo dong semangat belajar". 

2) Hindari membandingkan dengan anak lain.
Jangan membandingkan dengan anak lain, tapi bandingkanlah kemajuan yang dicapainya dengan kemajuan yang lebih baik. Hindari mengatakan “kakak kamu lebih hebat. Seharusnya kamu seperti dia dong”. Kata-kata yang membandingkan dengan anak lain, tidak saja melukai perasaannya, tapi juga membuat anak mengimajinasikan musuh baru. Sebaiknya mengatakan yang membandingkan prestasinya. Misalnya “nilai kamu kemarin masih kurang bagus. Besok harus lebih baik ya…”  

3) Dorong anak untuk ikut kompetisi
Anak yang berusia 5-8 tahun lagi senang-senangnya berkompetisi, karena dari sisi kognitifnya memang sedang dalam tahapan ingin menunjukkan kemampuan yang dimilikinya. Biasanya kalau sudah usia 12 tahun keinginan untuk berkompetisi berkurang. Jika ingin membentuk anak yang hebat, latihlah dan biasakan anak berkompetisi secara sehat sejak dini. Dengan demikian, anak bisa menghargai kemampuannya, namun juga memiliki sikap toleran terhadap kekalahan.

4) Hindari memotong pembicaraan anak
Orang tua yang tidak sabar mendengar pembicaraan anak atau alasan anak melakukan sesuatu, biasanya cenderung langsung menyalahkan anak. Sehingga anak merasa disudutkan. Akan berbahaya jika anak melampiaskan emosinya pada perilaku yang salah. Orang tua semestinya lebih banyak mendengarkan anak terlebih dahulu dengan penuh perhatian. Anak sebenarnya juga ingin dihargai pendapatnya. Membiasakan diri mendengarkan anak akan melatih anak berani mengemukakan pendapat dan gagasannya.

5) Fokus pada tujuan
 Terkadang orang tua banyak asal memerintah, tanpa menyisipkan kalimat positif yang berfokus pada tujuan yang dikehendaki. Misalnya “jangan malu bertanya, nanti sesat di jalan.” Akan lebih baik jika mengatakan “kalau berani bertanya, itu tanda anak cerdas”. Dengan kalimat yang positif dan menggugah, anak akan lebih terinspirasi.

6) Memberikan banyak pujian, di waktu yang tepat.
Terlalu banyak waktu dan energy yang terbuang jika orang tua hanya mengkritik sikap buruk sang anak. Sebaliknya, jadi kekurangan waktu untuk memberikan pujian atas sikap positifnya. Dengan memberikan sanjungan dan pujian secara proporsional, anak akan lebih suka untuk merubah kebiasannya dan lebih baik melakukan sesuatu.

7) Berikan pelukan, belaian, dan ciuman  
Biasakan memeluk buah hati anda hingga 12 kali sehari.  Dengan banyak mendapatkan kepelukan, anak akan merasakan adanya kedekatan, kehangatan, merasa nyaman dan terlindungi, sehingga terbentuk ikatan emosional yang baik, disamping anak akan merasa diterima dan didukung oleh orang tuanya.

8) Membangun aturan sederhana
Melatih kedisplinan bisa dilakukan dengan membangun kebiasaan positif. Misalnya, jam makan, jam tidur, dan lain sebagainya. Ini akan melatih anak hidup disiplin.

9) Hindari bicara dengan anak ketika sedang mengalami emosi negatif.
Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak kesal dan jengkel. Umumnya, orang tua menuntut anak berbuat lebih tanpa memperhatikan kondisi perasaan dan emosi anak. Sehingga anak merasa serba diatur, jengkel, marah, dan kesal. Kondisi anak seperti ini akan membuat anak tidak nyaman dan melampiaskan dengan melawan kehendak orang tua. Konflik orang tua – anak biasanya diawali dengan gejala seperti ini.

10) Ingat! Orang tua yang harus lebih mengerti anak. Bukan anak yang harus mengerti orang tua.
Kerap kali karena orang tua sudah habis kesabarannya lalu mengatakan “Dede, kenapa sih kamu nggak mau ngertiin mama?” Coba perhatikan, apa yang salah dalam kalimat itu? Mamanya lebih tua dan lebih banyak program yang dimiliki. Sementara sang anak masih belia dan belum banyak memiliki pengalaman hidup. Masak anak yang harus mengerti orang tuanya. Harusnya, orang tua yang lebih mau mengerti kemauan anak. Hindari juga mengatakan “kamu anak lebih besar, harus bisa member contoh adikmu donk”, atau “kamu kan sudah besar, kamu dong yang harus mengalah.” Kalimat-kalimat itu akan membuat anak tersudut, sementara dia tidak memiliki contoh bagaimana cara mengalah. Semestinya, orang tua yang memberikan contoh.

11) Hargai dan hormati privasi anak
Ada kalanya anak ingin sendiri dan tidak ingin diganggu. Ketuk pintu sebelum masuk kamar anak, dan jangan pernah memarahi/ menegur anak di depan teman-temannya.

12) Simak, dengarkan, dan tatap mata anak saat ia bicara.
Biasakanlah untuk attending, yaitu menghadirkan diri kita di hadapan anak dengan segala jiwa dan raga kita. Jangan bicara dengan anak sambil mengerjakan pekerjaan lain. Tinggalkan apapun aktivitas anda sejenak untuk mendengarkan anak saat ia bicara kepada anda.

13) Berikan waktu yang berkualitas buat anak.
Berikan perhatian dan waktu khusus untuk berdiskusi dan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah anak, dan bukan masalah anda. Berikan masing-masing anak waktu special untuk berinteraksi dan bekomunikasi dari hati ke hati.

14) Berikan sugesti positif kepada anak dengan cara membuat label karakter yang diinginkannya.
Ajarkan anak anda membiasakan diri untuk melakukan afirmasi positif seperti : Saya adalah anak yang pemberani, jujur dan bertanggung jawab…!

15) Menjadi orang tua ideal bagi anak anda
Tunjukkan bahwa anda adalah orang tua yang terbaik sedunia. Bukan saja sebagai orang tua, tapi juga bisa menjadi teman, sahabat yang paling mengerti dan memahami pribadinya. Sehingga anak memiliki rasa bangga, merasa nyaman, dan menjadikan orang tua sebagai panutan dan teladan baginya.

Selamat mencoba....!

Penulis:
Hamim Enha
DIrektur Sekolah Berkarakter SMP Al-Biruni.

TIPE-TIPE PARA ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA

Jika anda yang berkenan mengunjungi blog Suara Al-Biruni (Voice of Al-Biruni) ini adalah orang tua, semoga tulisan ini sedikit memberi ruang tahu, bahwa dalam berhubungan dengan anak-anak anda, sesungguhnya model atau tipe orang tua seperti apakah anda?

Tentu saja, tulisan ini bukan bermaksud menghakimi anda. Tulisan ini hanya sekedar sebagai alarm pengingat semata, bahwa kita acap kali bertindak keliru dalam menghadapi anak-anak kita, namun kita merasa benar, demi satu alasan: karena kita adalah orang tua. Sekali lagi, tulisan ini bukan untuk menghakimi, menyudutkan, apalagi menyinggung anda sebagai orang tua. Tapi, kalau anda merasa tersinggung, ya mohon dimaafkan.

Setidaknya kategori orang tua terbagi menjadi 6 tipe, yaitu Tipe Over Protectyve, Tipe Over Permissive, Tipe Over Demanding, Tipe Rejection, Tipe Dry Cleaning, dan Tipe Ideal. Mari kita kupas satu demi satu ya...

TIPE OVER PROTECTIVE
Ini adalah tipe orang tua yang sangat melindungi anaknya.Mereka secara demontratif berusaha menunjukkan dan berperilaku untuk sangat menyayangi dan mencintai anaknya.Akan tetapi, karena rasa yang sangat sayang itu, orang tua tipe ini cenderung berfikir negatif dalam melihat sesuatu yang berkaitan dengan anaknya, sehingga selalu khawatir dan mencemaskan anaknya. Didorong rasa cemas yang berlebihan, biasanya orang tua tipe ini akan membatasi pergaulan anaknya. 

Dampak negatif tipe orang tua seperti ini bagi anak adalah:
- Anak menjadi kuper dan berinteraksi dengan orang lain.
- Kepekaan sosial anak menjadi rendah.
- Anak cenderung tertutup dan memiliki kecemasan yang sama seperti orang tuanya.
- Anak merasa tidak aman dan cenderung tidak percaya kepada orang lain.


TIPE OVER PERMISSIVE
Tipe ini adalah kebalikan dari tipe Over Protective. Orang tua yang Over Permissive, karena rasa sayangnya kepada anak, selalu berusaha tampak baik di mata anak. Mereka selalu memberikan/menuruti apapun permintaan anak. Orang tua tipe ini selalu khawatir jika mengecewakan anak, sehingga mereka memilih sikap untuk membolehkan anak melakukan apapun yang disukai dan dimaui anak.

Akibatnya:
- Anak kurang menghargai kerja keras.
- Tidak memiliki daya juang dalam hidupnya.
- Tidak mengerti batasan mana yang boleh dan mana yang dilarang untuk dilakukan.
- Anak lebih mementingkan hasil daripada proses.


TIPE OVER DEMANDING
Orang tua tipe ini biasanya menuntut anak untuk hidup dengan standar tinggi versi orang tuanya. Mereka juga menuntut anak harus berprestasi tinggi, pintar, disiplin dalam segala hal.

Akibatnya adalah:
- Anak cenderung bermasalah
- Anak sering cemas dan tertekan
- Anak merasa ketakutan mengecewakan orang tuanya.
- Anak akan kehilangan jati dirinya.

TIPE REJECTION
Tipe ini adalah orang tua yang secara sadar maupun tidak menolak anak mereka, baik secara fisik, verbal, atau secara emosional. Orang tua seperti ini biasanya sangat sibuk dengan diri dan dunianya sendiri, lalu menyerahkan pendidikan dan pengasuhan anaknya kepada orang lain. Jika ditanya tentang pendidikan anaknya, biasanya menjawab: "kan sudah disekolahkan". Mereka selalu menyingkirkan anak dari hadapannya dan merasa terganggu dengan kehadiran anaknya.

akibatnya adalah:
- Anak merasa terasing dan jauh dari orang tuanya.
- Anak akan defisit rasa kasih sayang dan perhatian.
- Anak miskin sentuhan cinta orang tua.
- Akibatnya anak melampiaskan dengan membuat ulah atau melakukan banyak hal yang membuat orang tuanya kesal, marah, dan jengkel. Biasanya berakhir dengan kekerasan kepada anak.

TIPE DRY CLEANING
Orang tua tipe ini adalah orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadap pendidikan, perkembangan, dan pertumbuhan anaknya.Biasanya mereka ingin anak-anaknya akan menjadi anak-anak hebat, maka mereka menyerahkan pendidikan anaknya pada sekolah yang top, mahal, dan berkelas. Jika anak mereka bermasalah, mereka segera membawa anaknya ke terapis, konselor, psikolog. Kalau perlu dijampi-jampi oleh dukun atau minta doa kepada kyai atau ustadz.

Akibatnya adalah:
- Anak semakin yakin bahwa mereka adalah anak bermasalah.
- Anak merasa menjadi beban bagi orang tuanya.
- Anak mencari figur/komunitas yang tepat untuk melampiaskan emosinya.
- Anak meras dirinya tidak berharga.

TIPE IDEAL.
Tipe orang tua ini adalah orang tua yang memiliki cinta tak berbatas kepada anaknya. Tetapi tidak memanjakan anaknya secara berlebihan. Mereka tidak masuk dalam kategori orang tua yang ekstrem, mereka tahu kapan membiarkan anak mengkplorasi kemauannya, tetapi juga tahu kapan bersikap hati-hati dan melindungi anaknya, mereka tahu kapan melarang dan membolehkan anaknya, mereka tahu kapan waktu yang tepat memberikan apa yang diminta oleh anaknya, mereka juga tidak menolak anak dan mengambil tanggung jawab pendidikan, perkembangan, dan pertumbuhan anaknya, baik pertumbuhan intelektual maupun pertumbuhan mental emosional anaknya secara penuh  dan proporsional.

Jadi, tipe orang tua seperti apakah anda?

Penulis:
Gus Hamim Enha
Direktur Sekolah Berkarakter SMP Al-Biruni