Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina. Lahir pada 980 di Ifsyia Karmitan, Asia Tengah dan wafat pada 1037. Pada usia 10 tahun, ia sudah hafal Alquran.

Sebagai dokter, ia lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek spiritual dan fisik pasien secara simultan dalam pengobatannya.
Katanya, udara yang terkontaminasi uap dari rawa, danau, saluran air, asap atau jelaga dapat membahayakan kesehatan. Kini diketahui, gas itu adalah hasil proses anaerobik air limbah yakni CH4 (metana), H2S dan NH3.
Dari sejumlah risalah kesehatannya, Ibnu Sina punya dua teori segitiga pengobatan. Pertama, Triangular Theory of Islamic Medicine yang menyatakan kaitan antara Allah, manusia dan pengobatan. Teori kedua, adanya ‘hubungan antara badan, fikiran dan semangat’ pada kesehatan manusia.
Topik artikelnya yang lain adalah tentang penyakit jantung yang ada di dalam Kitab Adwiyat al-Qalbiyah (risalah obat untuk sakit jantung). Karya lainnya, Urjuzah fi al-Tibb (sebuah manual medis). Termasuk, risalah penyakit malaria yang diadopsi sembilan abad kemudian oleh Prof Wagner von Jauree dari Vienna sehingga menerima Nobel bidang fisiologi tahun 1927.
Karyanya yg paling spektakuler adalah Qanun fi al-Tibb (kitab pengobatan) yang di kemudian hari menjadi rujukan bagi berbagai macam spesialis ilmu kedokteran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar