Beliau merupakan putra seorang penguasa kerajaan kecil Huelva Saltes di Pesisir Atlantik, sebelah selatan Semenanjung Iberia dan sebelah barat Niebla (Labla). Beliau pernah berguru pada Abu Marwan bin Hayyan yang merupakan ahli sejarah.
Al-Bakri menyusun dua buah buku geografi monumental yang membuat
namanya terkenal di Jazirah Arab. Buku dengan titel “Mu’jamma Ista’jam”
merupakan sebuah daftar toponyms (nama-nama tempat) yang sebagian besar
terletak di Jazirah Arab.
Karya monumental lainnya berjudul “Al-Masalik wa al-Mamalik”. Buku ini terdiri dari beberapa jilid. Jilid pengantarnya terbagi dalam geografi umum, muslim dan non muslim.
Masih dalam disiplin geografi, buku lain yang beliau tulis adalah “Itineraries and Kingdoms” atau “Rencana-rencana Perjalanan dan Kerajaan-kerajaan”. Buku ini tidak hanya memuat keterangan-keterangan dan faktor-faktor yang bersifat geografis, tetapi juga mencakup uraian komprehensif mengenai politik, sosial historis, bahkan etnografi (ilmu bangsa-bangsa).
Karya-karya lainnya tersebar di luar disiplin ilmu geografi, terutama di bidang ilmu botani. Tulisan “Kitab al-Nabat” menjadi rujukan kaum naturalist (penyelidik alam).
Permata ilmu yang ditinggalkan ilmuwan ini menjadi pelita intelektual para ilmuwan berikutnya. Perjalanan keilmuwan beliau berakhir ketika Yang Maha Kuasa memanggilnya. Beliau menutup mata pada bulan Syawal 487 H atau bertepatan dengan November 1094 M di Kordoba.
Karya monumental lainnya berjudul “Al-Masalik wa al-Mamalik”. Buku ini terdiri dari beberapa jilid. Jilid pengantarnya terbagi dalam geografi umum, muslim dan non muslim.
Masih dalam disiplin geografi, buku lain yang beliau tulis adalah “Itineraries and Kingdoms” atau “Rencana-rencana Perjalanan dan Kerajaan-kerajaan”. Buku ini tidak hanya memuat keterangan-keterangan dan faktor-faktor yang bersifat geografis, tetapi juga mencakup uraian komprehensif mengenai politik, sosial historis, bahkan etnografi (ilmu bangsa-bangsa).
Karya-karya lainnya tersebar di luar disiplin ilmu geografi, terutama di bidang ilmu botani. Tulisan “Kitab al-Nabat” menjadi rujukan kaum naturalist (penyelidik alam).
Permata ilmu yang ditinggalkan ilmuwan ini menjadi pelita intelektual para ilmuwan berikutnya. Perjalanan keilmuwan beliau berakhir ketika Yang Maha Kuasa memanggilnya. Beliau menutup mata pada bulan Syawal 487 H atau bertepatan dengan November 1094 M di Kordoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar